watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

CURHAT BERUJUNG RANJANG


Kejadian ini sungguh tak pernah aku sangka-
sangka sama sekali, aku masih ingat waktu itu
tanggal 29 Februari 2004, hari itu aku terima e-mail yang berisi begini:

“Hi Borry, aku seorang ibu rumah tangga, usiaku
30 tahun, saat ini aku sedang ada masalah,
masalahnya begini, sejak sebulan lalu suamiku
pergi keluar negeri, mungkin dia akan pulang 3
bulan lagi, maka itu aku perlu teman “ngobrol”.
Kamu mau nggak jadi temen ngobrol aku, kalau
mau kirim e-mail ke aku yach, atau telepon aku di
no. 081764709xx, salam kenal Cindy.”
Begitulah pesan yang tertulis di e-mail, oh ya
mungkin pembaca bertanya-tanya kok bisa aku
dapat e-mail begitu? Jadi begini ceritanya,
beberapa bulan lalu aku buka groups di yahoo
tentang curhat gratis. Nah di groups itulah aku
biasa ngasih pendapat atau jalan keluaR atau
sekedar teman ngobrol, bahkan terkadang
menjadi pendengar yang baik.

Meskipun begitu, aku tak pernah minta bayaran.
Tak lama berselang setelah membaca e-mail
tersebut aku telpon Cindy,
“Selamat pagi Mbak, ini dari Borry, aku sudah
baca e-mail dari Mbak.”
“Oh Borry, hai nggak nyangka loh kamu
langsung telpon, eh tapi ngomong-ngomong
jangan panggil Mbak dong, panggil aja Cindy, Ok.”
Begitulah awal telpon kami dan pada telpon itu
kami langsung akrab, dia banyak cerita tentang
dirinya, kesepiannya, dan betapa butuhnya ia
akan seorang teman. Selang beberapa lama kami
telpon dia berkata seperti ini.

“Eh Borry, dari pada ngomong di telpon,
mending kita ketemuan aja yuk, kamu mau
nggak?”
Aku langsung aja mengiyakan dan aku tanyakan
ketemuan dimana. Dia menjawab,
“Kita ketemuan di Blok M plaza lt.6 di caf� jepang
depannya firesteak mau nggak?”
Kebetulan aku tahu tempat itu dan aku langsung
mengiyakan tapi aku langsung ngomong,
“Tapi aku takut Cindy kecewa terhadap aku”
“Kecewa soal apa Borry,” tanya Cindy dengan
cepat.

“Aku takut kalau aku tak seperti apa yang Mbak
bayangkan, Mbak aku mau jelasin tentang diri aku
dulu. Aku pria dengan tinggi 169 cm dan berat 57
kg, pekerjaanku adalah seorang graphic design,
menurut temen-temen aku, aku punya wajah
yang lumayan ganteng, tapi sayang Mbak..”
“Sayang kenapa Borry..?” tanya Cindy dengan
penasaran, aku langsung bilang,
“Begini Mbak, aku punya kekurangan yaitu kaki
kiriku lebih kecil dari yang sebelah kanan, jadi
jalanku pincang, maka dari itu walau wajahku
lumayan, banyak cewek yang nggak
menghiraukan aku.” Namun Cindy langsung
tertawa dan berkata,
“Borry.. Borry yang seperti itu aja kamu pikirkan,
sudah nggak usah kecil hati pokoknya aku tahu
dibalik kekurangan kamu pasti banyak kelebihan
yang kamu punya, lagi pula foto kamu yang di
groups lumayan ganteng kok, ya khan?!”
“Makasih ya Cindy, nggak banyak loh orang yang
yang bilang begitu..” dalam hatiku lega rasanya.

“Oh ya Borry.. sebenarnya aku mau tanya
sesuatu boleh..?”
“Boleh..” sahutku dengan cepat,
“Emm Borry, ukuran penis kamu berapa sih..?”
Bukan main, diberi pertanyaan seperti itu,
alangkah kaget bukan kepalang, soalnya baru kali
ini aku dapat pertanyaan seperti itu, tapi dengan
jujur aku katakan padanya,
“Ukuran penis aku panjangnya 17 cm dengan
diameter 3,5 cm, emangnya kenapa Cyn..?”
“Wow.. itu bener tuh, tuh kan apa Cindy bilang
dibalik kekurangan kamu pasti kelebihan kamu
banyak..!!”
Kami pun tertawa.

“Iya sudah deh temui aku jam 2 nanti yach
jangan sampai telat ok.”
“Ok deh Cindy.. sampai ketemu nanti yach.”
Setelah mandi dan siap-siap aku langsung
meluncur ke Blok M. Sampai disana kira-kira
pukul 2.10, ups aku telat nih, aku langsung naik lift
ke lantai 6 dan langsung belok kanan, karena aku
sudah hafal lokasi disana. Sampai disana aku
langsung kaget bukan kepalang, dalam hatiku
berkata, apakah ini yang namanya Cindy, wah
cantiknya bukan main, dengan kulit putih, mulus,
dengan ukuran bra � 34, wah cantik banget,
sampai-sampai aku berfikir untuk membatalkan
niatku untuk ketemu sama dia, tapi janji adalah
janji aku harus tepati.

Aku langsung menuju kearahnya dan dia
menyapaku lebih dulu,
“Hai, kamu Borry kan ..?”
“iya, kamu Mbak Cindy yah..”
“Tuh kan dibilang jangan panggil Mbak, kok tetep
panggil Mbak sih..” kami pun tertawa dengan
terbahak-bahak. Sambil memesan minuman
kami langsung akrab layaknya teman yang sudah
lama tidak bertemu, saling bertanya ini itu,
termasuk soal sex. Dengan gayanya yang sambil
memegang rokok, dalam hati aku berkata, benar-
benar indah dan sexynya wanita ini, betapa
bodohnya pria yang meninggalkan sendiri wanita
ini. Dan tanpa kami sadari puluhan puntung rokok
telah kami habiskan, waktu pun telah
menunjukan pukul 5 sore, dan Cindy
memutuskan untuk melanjutkan pembicaraan ini
di apartemennya saja, “Borry kita lanjutin
ngobrolnya di apartemenku aja yuk, dari pada
disini terus bosen.”
Setelah membayar billing kami pun langsung
meluncur ke apartemennya di kawasan Cipete,
Jakarta Selatan. Ketika keluar ternyata hujan deras,
tapi mobil Tarunanya bisa melaju dengan mulus
ditengah hujan deras. Namun sial beberapa saat
kemudian wiper mobil Cindy macet, terpaksa aku
harus turun tangan untuk membetulkan wiper
tersebut, mau nggak mau aku harus turun dan
hujan-hujanan. Sambil membetulkan wiper bisa
kulihat Cindy sepertinya tersenyum kepadaku,
sungguh manis senyuman itu. Setelah selesai aku
langsung masuk mobil dan bajuku basah semua.

Cindy cuma tertawa dan bilang, “Makasih yach
Borry, oh ya nanti begitu sampai di apartemenku
kamu ganti baju yach, nanti masuk angin, biar
baju kamu di kasih ke laundry paling 1 jam selesai
ok.”
Aku Cuma bisa mengganguk dan membuka baju
kemejaku sehingga aku cuma pakai kaus dalam
saja, tak kusangka Cindy di balik kemudi itu dia
memberhatikan aku dia bertanya,
“Wah Borry tato kamu bagus juga yach..”
“Iya nih Cyn, lucu yach..” kami pun tertawa
bersama.

Tibalah kami di apartemen, setelah memarkir
mobil tarunanya, kami langsung menuju lift ke lt.
32, kebetulan didalam lift itu cuma ada kami
berdua. Aku berdiri di belakang Cindy, dan bisa
kulihat betapa indahnya pantat itu. Oh.. Andai saja
aku bisa memiliki dirimu Cindy.., ditengah
lamunanku Cindy nyeletuk,
“Ayo ngelamun apa, ngelamun jorok yach..?”
“Ah enggak kok Cindy..”
Mukaku memerah ketika ia mengatakan hal itu.

Setelah tiba di apartemennya aku langsung
membuka bajuku yang sudah basah kuyup
karena kehujanan,
“Borry pakai kimono aku tuh, yang di atas
kasur..!”
Wah ternyata semua bajuku basah termasuk
celana dalamku, maka mau nggak mau aku harus
mencopot semua, dan aku pakailah kimono
tersebut, sungguh kimono yang bagus, wangi,
dan halus. Setelah selesai aku langsung keluar
kamar dan di meja sudah tersedia sebuah
capucino hangat.

“Cindy kamu dimana..?”
“Sebentar aku lagi mandi nih, kamu minum aja
dulu capucinonya biar badan kamu hangat..”
Aku langsung duduk dan minum capucinonya,
sambil menyalakan TV, bisa kulihat betapa
banyak koleksi vCD porno yang ia miliki.

Pintu kamar mandi pun terbuka, bisa kulihat
betapa indah tubuhnya, dibalik sebuah handuk
yang tebal masih saja terlihat betapa sexynya
wanita ini, pahanya yang putih, belahan
payudaranya membuat penisku berontak dan
langsung ngaceng. Bukan itu saja, ternyata Cindy
langsung duduk di sofa tanpa harus mengenakan
baju dulu.

“Borry kamu kenapa..?”
“Ah enggak Cyn, kok kamu nggak ganti baju dulu
sih..?”
“Ngapain ganti baju nanti juga kan nggak perlu
baju..?!”
Aku terdiam mencoba mengerti maksud dibalik
perkataan itu.

“Borry mau nonton koleksi vCD aku nggak..?”
“Wah mau banget Mbak, apalagi dingin-dingin
begini..!”
Aku pun langsung memilih vCD yang bagus dan
langsung aku nyalakan, saat aku hendak berdiri
tanpa sengaja penisku menyenggol tangannya,

“Eh, maaf Mbak..”
“Ih Borry kamu kok belum nonton sudah
ngaceng duluan..”
“Iya nih maklum melihat keindahan tubuh Cindy
aja sudah horny.. tanpa harus melihat vCD pun
aku sudah horny..” Kami pun tertawa.

Sambil menikmati vCD porno koleksinya kami
duduk berdampingan, tak ayal lagi penisku
berontak dan ngaceng bukan main. Cindy
merapatkan tubuhnya ke tubuhku, aku tahu
maksud dibalik itu akupun langsung merapatkan
tubuhku dan merangkul Cindy, dia hanya diam
saja. Lalu tanpa dikomando tanganku langsung
meraih handuk itu dan kutarik ikatannya sehingga
handuk itu longgar dan terlihat sedikit, betapa
indah buah dada Cindy yang ranum dan montok.

Tangankupun mulai meraih payudara indah itu,
payudara yang sejak tadi ingin kulumat sampai
habis, Cindy hanya diam saja. Sambil mengerang
dan merem melek dapat kurasakan kehangatan
tubuhnya. Aku terus meremas payudara indah
itu, Cindy mengerang,
www.ceritaindo.sextgem.com “Achh.. Borry.. teruus sayang.. nikmat banget,
hangat..”
Mendengar desahan itu aku langsung
membaringkan tubuh Cindy, kulepas handuknya
yang sedari tadi melapisi tubuh indahnya. Wow..
sungguh tubuh yang indah membuatku tak bisa
bernafas sesaat. Aku terus bermain dengan
lidahku menjilati, mengulum dan terkadang
menggigit kecil putingnya yang indah. Ia
menggeram, “Ohh.. Borry.. nikmat.. terus
sayang..”
Dengan desahan seperti itu, aku terus bermain
dengan payudaranya. Setelah beberapa lama
dapat kurasakan tangannya menuntun kepalaku
untuk menuju vaginanya. Aku bisa memahami
hal ini dia minta aku untuk menjilati vaginanya,
kepalaku terus turun dari payudara, perut, sampai
pada vaginanya..
“Wah Cindy, vaginamu harum sekali, indah..”
Dapat kurasakan cairan lendirnya yang sudah
membasahi vagina indah itu. Betapa memerah
dan nikmat rasanya, aku terus menjilati,
mengendus dan memasukkan hidungku kedalam
vaginanya, kumainkan lidahku di klitorisnya, ia
mengerang keenakan. Aku terus memainkan
lidahku tak berapa lama bisa kurasakan
denyutnya semakin kencang, tubuh Cindy
mengejang dan akhirnya dia berkata “Borry..
terus, aku mau keluar nich.. achh.. Borry aku ..
keluar..”
“Ach.. Sungguh kamu hebat memainkan lidahmu
sayang, terima kasih yach..”
Setelah puas dia langsung membuatku terlentang
dibawahnya sepertinya dia ingin membalas apa
yang aku perbuat padanya. Dia jilati tubuhku, dari
bibir, kuping, leher, dadaku, sungguh sebuah
sensasi indah yang kurasakan saat lidahnya
bermain di putingku..
“Oh Cindy.., teruss.. ohh..”
Sungguh aku sangat menikmatinya, dia terus
memainkan lidahnya di tubuhku sehingga
tubuhku basah oleh air liurnya dia terus
menjelajahi tubuhku sampai ke penisku. Dan dia
pun langsung memasukkan penisku ke dalam
mulut mungilnya, dibalik indah bibirnya dapat
kulihat penisku sepertinya terlihat besar berada
dimulutnya, tapi ini sungguh nikmat.

“Borry, penis kamu enak banget, sayang.. Aku
habiskan yach Borry..”
“Terus Cindy.., nikmatilah penisku sesuka hati
kamu.. ohh.. nikmati Cindy..”
Dia terus menikmati penisku, dari kepala sampai
ke biji-bijiku dia lumat semua, sungguh nikmat
bibir itu. Dia terus memainkan penisku,
digoyangkan ke kanan-kekiri, memasukkan
mengeluarkan. Ohh.., selang beberapa lama
kurasakan penisku mulai mengejang, aku rasa
aku mau keluar “Cindy.. aku mau keluar nih..”
Mendengar itu ia semakin cepat mengulum
penisku
“Biar Borry keluarkan saja di dalam mulutku, aku
mau menikmati peju kamu..”
“Cindy.. Cindy.. ohh..”
Kurasakan spermaku muncrat didalam mulutnya
dan bisa kulihat dia sangat menikmati itu, dia
habiskan semua spermaku dan menikmati
layaknya sebuah ice cream.
“Ohh.. Borry spermamu sungguh nikmat..”
Setelah selesai menikmati semua spermaku, aku
langsung membangkitkan dia, lalu aku ciumi
semua bagian tubuhnya. Dia kembali mengerang
menikmati belaian lidahku di seluruh tubuhnya.


“Cindy akan kutunjukkan sex yang sebenarnya
mau..?”
“Mau.. cepat tunjukkan karena aku sudah nggak
tahan lagi nih..”
Aku langsung memainkan penisku di depan
vaginanya, aku goyangkan ke kanan ke kiri tanpa
memasukkan semua, aku hanya memasukkan
kepala penisku saja, aku gesekkan penisku di
klitorisnya, diapun mengerang keenakan.
“Borry.. cepat.. ohh.. masukan sayang..”
Namun aku tetap tak mau memasukkan semua
penisku kedalam vaginanya, aku hanya
memainkan penisku di depan saja dia mengerang
dan terus mengerang menikmati goyangan
penisku di vaginanya.


Tak berapa lama,
“Ohh Borry.. aku mau keluar lagi nih.. Ohh..”
Semakin kencang teriakan dan erangan yang dia
keluarkan, aku merasa bahwa dia akan orgasme
yang kedua kalinya. Aku langsung menjilati
klitorisnya. Terus terang aku sangat menikmati
lendir sperma seorang wanita, dia mengejang,
vaginanya berdenyut keras. Sambil
menghentakkan pantatnya ke arah mulutku dapat
kurasakan cairan segar itu keluar dengan
derasnya. Aku langsung menjilati dan menelan
sperma yang keluar dari vagina yang indah dan
memerah itu. Oh sungguh nikmat.. “Borry..
ohh.. ini yang kedua orgasmeku Borry..”
Setelah habis sperma yang keluar, akupun
kembali menjilati payudara yang mengencang
dan ranum itu kembali.

“Borryy.. please.. aku lelah..”
Namun aku tak mengindahkan apa yang ia
katakan aku terus menjilati buah dada yang paling
indah dan ranum itu. Dia terus mengerang dan
menikmati cumbuanku. Namun aku tak tahan
untuk segera memasukkan penisku kedalam
vagina indahnya itu. Aku langsung membalikkan
tubuhnya dan menyuruhnya untuk bersandar
pada sofa, dengan gaya doggy style aku mulai
aksiku.
“Ohh.. sungguh nikmat.. vagina yang sudah dua
kali mengeluarkan orgasme itu masih kencang
dan rapat.. ohh..”
Cindy pun mengeram menahan sodokan penisku
yang masuk menembus vagina indahnya.

“Ohh.. Borry terus.. hentakkan yang hebat
Borry..”
Kami terus berkutat dalam birahi, aku terus
menggenjot dia dari belakang, setelah kurang
lebih 1 jam aku terus menggenjotnya dari
belakang aku mengubah posisi, aku balikkan
badannya menjadi terlentang.
Melihat payudara yang indah itu aku langsung
menjilatinya dan dengan tuntunan tangannya dia
memasukkan penisku kembali ke vaginanya. Aku
terus berpacu menggenjotnya namun dalam sisi
lain aku terus menjilati payudaranya, menggigit
dan ketika kurasakan aku akan keluar. Aku angkat
kaki kirinya, bersandar dipundakku sehingga bisa
kurasakan cairan spermanya membasahi pahaku.

Aku terus menggenjotnya.
“Ohh.. Cindy.. aku mau keluar..”
“Tahan Borry.. kita keluar sama-sama..”
Dengan sekuat tenaga sambil mengentot aku
menahan spermaku agar tidak keluar lebih
dahulu.
“Ohh.. aku keluarin yach..”
“Bareng..” dengan seketika kamipun bisa
merasakan muncratan-muncratan sperma di
dalam vagina yang indah itu.
Kami pun terkulai lemas dan berpelukan di sofa
itu, film koleksi vCD pun telah tamat sedari tadi,
namun kami lebih lama berpacu dalam birahi
masing-masing lebih lama dari 1 buah vCD.

“Ohh.. makasih yach Borry.. ternyata benar
dibalik kekurangan kamu, kelebihanmu banyak
sekali, kamu bisa membuat aku orgasme 4 kali
dalam sekali main.. kamu hebat.”
Aku hanya bisa tersenyum dalam pelukannya.

Begitulah, pertemuan pertama kami, dan aku
cukup puas aku bisa memuaskan dirinya.
“Borry.. nanti kalau aku telpon kamu langsung
kesini aja yach..”
“Ok deh Cindy sayang..,” kataku manja.
Kamipun sering bertemu 1 bulan terakhir ini,
bahkan terkadang aku menginap di
apartemennya. Diapun terkadang memberikanku
uang untuk ongkosku dan membeli bajuku,
namun bukan berarti aku seorang Gigolo, aku
hanya ingin menjadi teman bagi seorang yang
kesepian. Namun kini suaminya sudah kembali
dari luar negeri, maka terpaksa aku hentikan
kegiatan berpacu dalam birahi bersamanya. Dia
bilang padaku mungkin akhir bulan April ini dia
akan kembali ke luar negeri. Dan kamipun bisa
berpacu kembali dalam birahi kami yang tak
terbendung oleh jarak dan waktu.


Adult | GO HOME | Exit
1/3406
U-ON

inc Powered by Xtgem.com